Daerah

Jalan Muhammad Kasmir, Niat Bangun Mesjid Yang Dialihkan

Lubuk Basung, BDI – Pembangunan Jalan Muhammad Kasmir di Lubuk Basung yang sampai hari ini masih dalam tahap pengerjaan ternyata punya cerita menarik. Usut punya usut ternyata rencana awal dari M. Kasmir adalah untuk membangun Mesjid di kampung halaman.

Hal ini disampaikan langsung oleh Bapak Muhammad Kasmir pemilik PT Uniteda Arkato kepada BDI lewat sambungan telephone pada Jum’at 16 Agustus 2024.

Jalan Muhammad Kasmir yang sudah terbuka dan diaspal sepanjang 4,5 kilometer. Saat ini para pekerja masih melakukan pembukaan lanjutan sepanjang 9 kilometer lagi, semua itu dibiayai sendiri oleh H. Muhammad Kasmir. Disamping itu juga terdapat pembangunan jembatan Banda Talang yang dibiayai oleh Pemkab Agam sebagai penghubung ruas jalan Muhammad Kasmir yang melalui aliran sungai

jalan muhammad kasmir

Kepada redaksi BDI Muhammad Kasmir menjelaskan bahwa rencana awalnya sebenarnya adalah ingin membangun sebuah Mesjid untuk kampung halamannya.

“Saya ingin memberikan sebagian rezeki yang telah saya dapatkan untuk kampung halaman saya. Awalnya yang ingin dibangun adalah sebuah Mesjid supaya bisa dimanfaatkan oleh orang banyak. Dan telah sempat dilakukan survey untuk mencari tanah yang kira-kira cocok untuk dibangun Mesjid” jelas M. Kasmir.

“Setelah turun langsung kelapangan, ternyata sulit sekali menemukan posisi tanah yang cocok untuk membangun Mesjid di Lubuk Basung. Kondisinya di Kabupaten Agam terutama Lubuk Basung adalah dalam jarak 500 meter sampai 1 kilometer, kita gampang sekali menemukan Mesjid. Sementara jumlah jamaahnya terkadang hanya 1 shaf” lanjutnya.

Baca Juga  Rencana Besar M Kasmir Setelah Selesainya Ringroad Lubuk Basung

jalan muhammad kasmir

“Tentu tidak lucu kalau kita menambah jumlah Mesjid sedangkan kondisi seperti itu. Dan niat tersebut saya tunda sambil melihat kira-kira apa yang dibutuhkan oleh masyarakat di kampung saya” tambah M. Kasmir.

Setelah melakukan pengamatan beberapa waktu, M. Kasmir melihat kehidupan warga yang bertani dan mengalami kesulitan untuk distribusi hasil pertaniannya karena minimnya akses jalan. Ini menyebabkan ongkos bertambah dan tentunya mengurangi pendapatan dari para petani. Hal ini membangkitkan keinginan M. Kasmir untuk membukakan jalan baru di Parik Panjang.

Selain itu, M. Kasmir juga menjelaskan bahwa dengan status Lubuk Basung sebagai ibukota Kabupaten tetapi hanya memiliki satu jalan sebagai akses utama, tentu membuat minimnya alternatif jalur, jadi butuh jalan lingkar (ring road) untuk mempermudah akses ke Lubuk Basung.

jalan muhammad kasmir

“Setelah melakukan kajian, saya mencoba berkonsultasi dengan beberapa ustad. Saya coba jelaskan rencana awal saya yang ingin bangun Mesjid, tetapi keadaan di kampung halaman seperti tadi. Para ustad tersebut memberikan penjelasan dan saran kepada saya bahwa lebih baik membuka jalan, karena itu lebih dibutuhkan oleh warga. Dan pahalanya juga sama karena dimanfaatkan oleh orang banyak. Makanya niat awal yang ingin bangun Mesjid saya alihkan menjadi membangun jalan” jelas M. Kasmir.

Akhirnya niat yang sudah kuat tersebut disampaikan kepada warga dan disambut antusias oleh warga sekitar dan proses pembebasan lahan berlangsung hingga dimulai proses pembukaan jalan.

Baca Juga  Geliat Ekonomi Warga Lubuk Basung Setelah Terbukanya Ringroad

jalan muhammad kasmir

Menarik jadi perhatian tim BDI kondisi di lapangan, ternyata warga pemilik lahan memberikan tanahnya secara sukarela tanpa ganti rugi.

“Saat ini kalau kita lihat dari denah, yang ditandai dengan garis kuning adalah jalan yang sudah selesai dikerjakan, sedangkan yang garis berwarna merah, adalah jalan yang sedang dalam proses pengerjaan dan termasuk juga dalam proses pembebasan lahan.” tuturnya.

jalan muhammad kasmir

“Saat ini di beberapa titik sudah dipasangi spanduk pembuatan jln RING ROAD Lubuk Basung sepanjang 9 km sudah selesai dipasang, tepatnya berjumlah 8 titik yaitu di Siguhuang, Silayang, Manggis, Perumnas, Talago, Simpang Tembok, Padang Baru, Bandar Baru”.

Hal menarik lainnya yang menjadi perhatian dari tim BDI adalah ternyata pemberian nama Muhammad Kasmir untuk jalan yang dibuka ternyata sempat ditolak oleh M. Kasmir.

“Sejak awal pembukaan jalan, saya tidak ada niat lain dan tidak ada kepentingan apapun. Yang diinginkan adalah memberikan kontribusi untuk kampung halaman. Namun pihak pemerintah Kabupaten Agam memberikan penjelasan bahwa pemberian nama saya untuk jalan ini adalah supaya para perantau yang telah sukses termotivasi juga untuk ikut membangun kampung halaman. Karena kolaborasi antara warga, perantau dan pemerintah akan membuat kemajuan didaerah semakin cepat dicapai. Maka akhirnya saya setujui penggunaan nama saya menjadi nama jalan tersebut” tegas M. Kasmir.

jalan muhammad kasmir

“Saya berharap dan berdo’a proses pembangunan jalan Ring Road Lubuk Basung bisa secepatnya selesai dan bisa bermanfaat untuk mengangkat perekonomian warga di kampung halaman saya. Dan nanti juga setelah jalan ini diaspal, saya akan buatkan kantor Wali Nagari untuk Nagari persiapan Parik Panjang yang saat ini prosesnya untuk definitif sedang ditunda karena akan menghadapi Pilkada” tutup M. Kasmir. (Angah)

Baca Juga  Kapolres Bukittinggi AKBP Dodi Prawiranegara Kembali Mendapatkan Penghargaan Menjelang Akhir Masa Jabatan