Daerah

Sinergi dan Kolaborasi Alumni HMI: Merawat Persatuan, Mengukir Perubahan

BUKITTINGGI, BDI – Minggu, 28 September 2025 – Istana Bung Hatta menjadi saksi kebangkitan semangat alumni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kota Bukittinggi. Pelantikan Majelis Daerah Korps Alumni HMI (MD KAHMI) yang mengusung tema “Sinergi dan Kolaborasi Alumni HMI: Merawat Persatuan, Mengukir Perubahan” melahirkan kepemimpinan baru, dengan Desril Putra dan Heri Tito Rinaldi tampil menonjol sebagai motor kebangkitan bersama.

Desril Putra: Pahami Undang-Undang untuk Perubahan

Dalam simposium bertajuk “Bukittinggi Kota Istimewa: Peluang dan Tantangan”, Koordinator Presidium KAHMI Provinsi Sumatera Barat Desril Putra menekankan bahwa arah perubahan kota tidak boleh lepas dari pemahaman masyarakat terhadap regulasi dan undang-undang.

“Menuju Bukittinggi yang berubah, kita semua harus paham Undang-Undang, terutama terkait perubahan dan kepastian hukum. Kepala daerah perlu mensosialisasikan program secara menyeluruh, baik di bidang kesehatan, pendidikan, maupun pembangunan lainnya. Kampus-kampus harus dilibatkan agar tidak terjadi pelanggaran. Ingat, Bukittinggi bukan hanya kota wisata, tapi juga kota sejarah dengan nilai jual tinggi,” tegasnya.

Heri Tito Rinaldi: KAHMI Rumah Besar Persatuan

Sementara itu, Presidium MD KAHMI Bukittinggi Heri Tito Rinaldi, S.H., M.Kn. menegaskan pentingnya memperkokoh persatuan lintas generasi.

“KAHMI Bukittinggi adalah rumah besar yang mempersatukan semua alumni. Dari rumah besar inilah ukhuwah diperkuat, dan perubahan sosial positif bisa terus digerakkan. KAHMI ini bukan kaleng-kaleng, tapi wadah alumni yang serius mengabdi untuk umat, bangsa, dan kota,” katanya penuh optimisme.

Baca Juga  Anjangsana Polwan Polres Bukittinggi Dalam Rangka Hari Jadi ke 74 Polisi Wanita Republik Indonesia Tahun 2022

HMI Lahir, KAHMI Menjadi Warisan Perjuangan

HMI yang lahir pada 5 Februari 1947 telah menjadi organisasi kaderisasi yang melahirkan banyak tokoh bangsa. Keberadaannya terus memberi kontribusi besar di bidang keislaman, kebangsaan, dan pembangunan. Dari rahim HMI inilah kemudian lahir KAHMI, wadah alumni yang bukan sekadar forum silaturahmi, tetapi benar-benar hadir sebagai kekuatan strategis dalam menjawab tantangan zaman.

Dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah

Kehadiran Prof. Muchlis Hamdi, M.AP, Ph.D., Staf Khusus Menteri Dalam Negeri Bidang Pemerintahan, menunjukkan dukungan pemerintah pusat terhadap kolaborasi alumni dan pemerintah daerah. Wakil Menteri Dalam Negeri dalam kesempatan itu juga menegaskan pentingnya pengaturan daerah istimewa sesuai UU Nomor 22 Tahun 1948 sebagai strategi menjaga kedaulatan daerah.

Mewakili Wali Kota Bukittinggi, Melfi Abra menyampaikan apresiasi tinggi:

“Saya mengapresiasi kolaborasi KAHMI dan HMI dalam merawat persatuan serta mendorong perubahan positif bagi Bukittinggi. Kolaborasi ini bukan hanya slogan, tapi langkah nyata untuk maju bersama,” ucapnya.

Lahir dari Bincang-Bincang dan Musda

MD KAHMI Bukittinggi lahir dari bincang-bincang alumni HMI yang kemudian diformalkan dalam Musyawarah Daerah (Musda). Dari forum tersebut muncul gagasan membentuk wadah resmi yang menyatukan alumni lintas generasi, hingga kini diresmikan melalui pelantikan presidium di Istana Bung Hatta.

Pelantikan MD KAHMI Bukittinggi dan simposium “Bukittinggi Kota Istimewa: Peluang dan Tantangan” menegaskan peran penting Desril Putra yang mengingatkan tentang urgensi memahami Undang-Undang untuk mendorong perubahan, serta Heri Tito Rinaldi yang menekankan bahwa KAHMI adalah rumah besar alumni yang “bukan kaleng-kaleng,” melanjutkan warisan besar perjuangan HMI untuk persatuan dan perubahan nyata. (Toepan)