Ground Breaking Tempat Bersuci Masjid Ahmad Karim SMK N 1 Bukittinggi
Bukittinggi, BDI – Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Bukittinggi mengadakan kegiatan Ground Breaking tempat bersuci (wudhu’) Masjid Ahmad Karim di SMK Negeri 1 Bukittinggi pada Jum’at 20 Juni 2025. Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari rangkaian pembangunan Masjid Ahmad Karim yang baru selesai dibangun.
Bangunan Masjid yang telah mengahabiskan biaya sebanyak lebih kurang 6,5 miliar Rupiah ini dibangun dengan dana awal berasal dari hibah Pemko Bukittinggi sebesar Rp.500.000.000 dan ditambah dengan sumbangan semua alumni, majelis guru, siswa/i dan sumbangan pihak lainnya.
Kegiatan yang dilangsungkan sejak pagi hari ini dihadiri langsung oleh wakil Wali Kota Bukittinggi Ibnu Asis, Kepala SMK N 1 Bukittinggi Gustian Budiarto, Perwakilan Cabang Dinas Pendidikan wilayah 1 Sumatera Barat, Ketua DPP Iluni Zetrialdi Ghoecie, Ketua Pembangunan Masjid Ahmad Karim Azibar, beberapa Ketua DPD alumni, para alumni, majelis guru, orang tua murid dan para tamu undangan lainnya.
Kepala SMK Negeri 1 Bukittinggi dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada Pemerintah Kota Bukittinggi yang dahulu telah memberikan dana hibah untuk pembangunan Masjid Ahmad Karim.
“Kami berterima kasih kepada pemerintah kota Bukittinggi yang telah memberikan dana hibah sehingga kami bisa memulai pembangunan Masjid Ahmad Karim. Melalui bapak Wakil Wali Kota kami sampaikan bahwa dahulu di periode pertama bapak Ramlan kami menerima hibah, dimana ketua DPRD kota Bukittinggi saat itu juga dijabat oleh alumni STM yaitu bapak Herman Sofyan” ucap Gustian Budiarto.
“Masjid ini berkapasitas 1500 orang, sehingga setiap hari pada shalat Zuhur dan Ashar masjid ini selalu dipenuhi oleh para siswa/i dan majelis guru. Sedangkan jumlah anak didik kita berjumlah 1.900 orang lebih. Masjid ini merupakan kolaborasi dari semua alumni, sekolah dan juga dibantu pemerintah kota Bukittinggi” lanjut Gustian.
Selanjutnya ketua DPP Alumni SMK N 1 Bukittinggi Zetrialdi Ghoecie menyampaikan bahwa para alumni berkeinginan SMK N 1 Bukittinggi bisa dijadikan sebagai tempat wisata religi bagi sekolah-sekolah lain.
“Bagi saya pribadi, saya hanya melanjutkan kerja dari pengurus lama, karena saya merupakan ketua DPP alumni menggantikan ketua DPP sebelumnya yang meninggal dunia. Sekarang masjid kita telah selesai dan dimanfaatkan oleh semua keluarga besar SMK N 1” ucap Zetrialdi.
“Kami mengajak bapak ibu orang tua murid semua, karena saat ini kita memulai pembangunan tempat bersuci, kami mengajak mari kita lakukan gerakan DUA RIBU SEHARI. Disaat kita memberikan uang jajan kepada anak tiap pagi, kita titipkan Dua Ribu Rupiah untuk diberikan kepada panitia. Niatkan didalam hati sumbangan itu untuk menggugurkan dosa. Dengan hitungan sederhana saja, jika dua ribu rupiah dikalikan sebanyak anak-anak kita, sekitar 3 juta sehari sudah bisa kita kumpulkan. Dan insya Allah akan menjadi amal jariyah bagi kita semua” tambah Zetrialdi.
“Kepada bapak wakil wali kota kami juga sampaikan bahwa pemerintah kota telah “memberi kami baju” tapi belum punya “celana”. Masjid kita sudah jadi, namun tempat berwudhu’ nya baru darurat sementara. Jadi kami mohon pemko bisa kembali membantu kami dalam pembangunan tempat bersuci ini” harap Zetrialdi.
Selanjutnya perwakilan Kantor Cabang Dinas Pendidikan Sumatera Barat wilayah 1 Yeffi Lindawati menyampaikan bahwa tidak ada kata yang pantas diucapkan selain rasa bangga atas pencapaian dari para alumni.
“Memang benar bahwa masjid inilah masjid paling megah di Sumatera Barat dilingkungan sekolah. Dan jamaah diwaktu pelaksanaan shalat disini juga yang paling banyak. Kami sangat berbangga kepada SMK N 1 Bukittinggi” ucap Kacabdin.
Sementara wakil Wali Kota Bukittinggi Ibnu Asis menyampaikan memang sebuah kenyataan bahwa shalat Zuhur dan Ashar di Masjid Ahmad Karim setiap harinya sama ramainya seperti shalat Jum’at.
“Dengan begitu ramainya anak-anak kita yang bersekolah disini, setiap hari pasti banyak juga yang selalu melaksanakan shalat berjamaah di Masjid ini. Sudah cocok rasanya SMK dikatakan Sekolah Menengah Keagamaan. Karena dengan semangat luar biasa dari para alumni dan kolaborasi sekolah, masjid megah berhasil didirikan” ucap Ibnu Asis.
“Semoga apa yang telah kita sumbangkan untuk pembangunan masjid Ahmad Karim menjadi amal ibadah bagi kita semua” tutup Ibnu Asis.
Acara dilanjutkan dengan ground breaking dilokasi pembangunan tempat bersuci yang berada tepat disamping Masjid Ahmad Karim. (Angah)