Hasil Panen yang Bagus dengan Penggunaan Kalium sebagai Pupuk Tanaman
Salah satu unsur di tabel periodik yang dapat digunakan sebagai pupuk tanaman adalah unsur Kalium (K) atau dalam bahasa inggris disebut Potassium. Dimana unsur ini memiliki nomor atom 19.
Kalium merupakan unsur alkali yang berada dalam Golongan IA dan periode 4. Kalium berbentuk logam lunak berwarna putih keperakan. Kalium sangat cepat teroksidasi dalam udara, sangat reaktif terutama dalam air, dan secara kimiawi memiliki kemiripan sifat dengan Natrium.
Dalam proses pertumbuhan tanaman, unsur K merupakan salah satu unsur hara makro primer yang diperlukan tanaman dalam jumlah yang banyak, selain unsur N dan P. Unsur K diserap tanaman dari dalam tanah berbentuk ion K+. Pada jaringan tanaman unsur K terkandung sekitar 0,5 – 6% dari berat kering. Bila tanaman sama sekali tidak diberi K, maka asimilasi akan terhenti.
Oleh karena itu, pemberian K pada tanaman dapat dilakukan dengan memberikan pupuk yang mengandung banyak unsur K. Pupuk kalium merupakan jenis pupuk yang sering dibutuhkan oleh petani. Unsur kalium merupakan salah satu unsur hara mikro yang dibutuhkan tanaman. Ada berbagai macam manfaat dari pupuk kalium untuk pertumbuhan tanaman, diantaranya adalah: mampu mempercepat proses pembungaan dan pembuahan. Lalu pupuk kalium juga dapat memperkuat organ tanaman seperti daun, bunga, dan buah supaya tidak mudah rontok. Pupuk kalium juga dapat meningkatkan daya simpan buah, sehingga tidak mudah busuk.
Meningkatkan ketahanan tanaman, baik itu kekeringan atau serangan hama penyakit. Dan terakhir, mampu meningkatkan kualitas hasil tanaman, mulai dari rasa, warna, dan bobot panen (Kurniawan, W., 2019)
Terdapat banyak pupuk yang digunakan untuk tanaman, salah satunya yaitu pupuk KCl. Pupuk KCl atau kalium klorida merupakan pupuk buatan yang mengandung unsur hara kalium yang tinggi, yakni sekitar 60%. Dengan kandungan yang tinggi, terdapat beragam manfaat yang diperoleh tanaman, sebagai berikut:
Meningkatkan kualitas buah. Unsur hara kalium berguna membentuk dan mengangkut karbohidrat serta sebagai katalisator dalam pembentukan protein. Selain itu, kalium berfungsi mengatur berbagai kegiatan unsur mineral sehingga membuat kualitas buah meningkat, dari bentuk, rasa, kadar atau berat, dan warna yang lebih baik. Kualitas buah yang meningkat ini karena kalium membantu proses transportasi glukosa dalam tanah. Membantu transportasi hasil asimilasi dari daun ke jaringan tanaman.
Tanaman tahan hama dan penyakit. Kalium bermanfaat mengaktifkan enzim, baik secara langsung maupun tidak langsung, dan menetralkan reaksi dalam sel, terutama dari asam organik. Sekitar 80 jenis enzim yang aktivasinya memerlukan unsur K. Selain itu, kandungan kalium juga mampu mencukupi kebutuhan tanaman untuk melindunginya terhadap gangguan hama serta penyakit-penyakit yang dapat menyerang.
Batang tanaman berdiri tegak dan kokoh. Manfaat lain dari unsur hara kalium pada tanaman adalah menaikkan pertumbuhan jaringan meristem dan mengatur pergerakan stomata (mengatur pernapasan dan penguapan). Kalium juga membantu perkembangan akar tanaman sehingga batang tanaman dapat berdiri tegak serta tidak mudah roboh serta mempertinggi daya tahan terhadap kekeringan dan penyakit.
Selain itu, fungsi K pada tanaman ialah;
- Mempercepat metabolisme unsur nitrogen.
- Mencegah bunga dan buah agar tidak mudah gugur.
- Membantu penyerapan air dan unsur hara dari tanah oleh tanaman.
- Membantu pembentukan pati dan protein.
- Pembukaan stomata
- Proses fisiologis dalam tanaman.
- Proses metabolik dalam sel.
- Membantu mekanisme pengaturan osmotik di dalam sel
- Berpengaruh langsung terhadap tingkat semipermiabilitas membran dan fosforilasi di dalam khloroplast.
- Mengeraskan jerami dan bagian kayu dari tanaman, meningkatkan resistensi terhadap penyakit.
Dengan keterbatasan kalium di tanah, petani membutuhkan jenis pupuk yang mengandung kalium tinggi. Oleh karena itu diperlukan pupuk buatan yang berasal dari pabrik, atau pupuk buatan sendiri. Di lain pihak harga pupuk K lebih tinggi dibandingkan pupuk lainnya, membuat petani seringkali mengurangi bahkan menghilangkan dari standar pemupukan.
Potensi bahan dan limbah dapat ditemukan di beberapa tempat, mulai limbah pertanian, limbah rumah tangga, limbah warung makan, limbah industri pabrik, limbah industri rumah tangga, limbah kota, dan sebagainya. Bahan yang kaya unsur kalium di antaranya adalah rebung, air kelapa, dan sabut kelapa (Anonymous, 2017).
Bahan pupuk juga berasal dari beberapa bahan makanan yang banyak mengandung kalium.
Bahan makanan yang dimaksud diantaranya adalah (Anonymous, 2012):
Satu buah pisang berukuran sedang memiliki kandungan 442 miligram kalium. Bahkan menurut Nasution (2013) yang disitasi oleh Akbari, Wahyu Amanda et all, kulitnya dapat dibuat pupuk organik mengandung kalium, yang padat mengandung 1,278%, dan yang cair mengandung1,137%.
Kentang, kentang berukuran medium memiliki kandungan kalium sekitar 542 miligram dan mendorong antioksidan beta karoten.
Kacang, beberapa varietas kacang kaya serat dan protein. Satu cangkir kacang putih kaya kalium sebesar 1.189 miligram. Satu cangkir kacang kapri memiliki 707 miligram kalium. Satu cangkir kacang kedelai memiliki kandungan kalium 970 miligram.
Kurma, setiap butir buah kurma memiliki kandungan kalium sebesar 167 miligram. Buah kering yang kaya serat ini mampu mengalahkan kalium pada pisang.
Yogurt 226 gram, yogurt rendah lemak memiliki kandungan kalium sebesar 531 miligram.
Alpukat, satu buah alpukat mengandung lebih dari dua kali kandungan kalium pada pisang yakni sebanyak 975 miligram
Saus tomat, secangkir saus tomat berisi 800 miligram kalium. Namun, perlu dipastikan saus tersebut tanpa tambahan sodium dan gula.
Ikan, sekitar 85 gram ikan halibut dalam kemasan memiliki kalium sebanyak 449 miligram. Makanan laut yang baik selain halibut adalah salmon dan kerang.
Aprikot kering, Aprikot kering kaya kandungan kalium sebesar 257 miligram per porsi seperempat cangkir.
Melon, Seporsi melon yang segar kaya kalium sebesar 358 miligram. Untuk kandungan yang setara dengan pisang maka satu buah melon bisa dikonsumsi.
Pepaya, Buah berwarna cerah ini memiliki kandungan kalium 264 miligram untuk potongan sekitar 2,5 sentimeter.
Ubi, disebut memiliki kandungan kalium yang lebih tinggi dibandingkan pisang. Kandungan kalium dari satu buah ubi ukuran sedang bisa mencapai 700 mg.
Dampak kekurangan unsur Kalium bagi tanaman, yaitu:
- Tanaman yang kekurangan unsur hara Kalium akan menunjukkan gejala yang mirip dengan kekurangan unsur N.
- Pertumbuhan tanaman menjadi kerdil atau bisa dikatakan tidak bagus
- Seluruh tanaman berwarna pucat kekuningan (klorosis). Bedanya dengan kekurangan unsur N, gejala kekurangan unsur K dimulai dari pinggir helai daun sehingga terlihat seperti huruf V terbalik.
Penulis: Annisa Ridho Illahi_Mahasiswa Departemen Kimia_Universitas Negeri Padang