ArtikelNasional

Heboh Kejadian Bunuh Diri, Ini Kata Psikolog

Nasional, Bukittinggi.Info – Warga Bukittinggi dan sekitarnya beberapa waktu belakangan ini dihebohkan dengan penemuan korban bunuh diri. Sejak 2022 telah terjadi 4 kali kejadian bunuh diri diawali dengan kejadian di lapas Lubuk Basung Agam pada bulan Januari yang dilakukan oleh salah seorang warga binaan lapas.

Kejadian selanjutnya pada 22 Juli hari Jum’at terjadi kasus bunuh diri yang dilakukan oleh seorang penghuni kos di simpang Mandiangin berumur 21 tahun yang hingga penguburannya tidak diketahui dimana keluarganya. Selang seminggu setelahnya tepat di hari Jum’at, kejadian bunuh diri terjadi lagi di Biaro yang dilakukan oleh seorang laki-laki berumur sekitar 40 tahun. Dan terakhir pada awal bulan Agustus terjadi kasus bunuh diri yang dilakukan oleh seorang wanita hamil yang berumur sekitar 35 tahun di Guguak Panjang.

Kejadian demi kejadian ini cukup memprihatinkan dan tentu akan mendatangkan masalah tersendiri bagi keluarga korban.

Menurut psikolog keturunan Bukittinggi dari Lensa Consulting Depok, Dr. (C) Fitriani F. Syahrul, M.Si., Psikolog, kejadian bunuh diri yang terjadi belakangan ini sangat miris. Perlu menjadi perhatian dan kerjasama semua pihak baik anggota keluarga ataupun masyarakat agar memperhatikan lingkungan sekitar dan keluarga supaya kejadian ini tidak terulang lagi.

“Umumnya penyebab bunuh diri karena pelaku merasa sudah tidak ada lagi harapan dari permasalahan yang dihadapi. Semua jalan seolah sudah buntu dan tidak ada yang peduli kepada orang tersebut. Padahal bisa jadi itu hanya subyektifitas perasaan orang tersebut. Biasanya orang yang bunuh diri ini punya hambatan dalam sosialisasi serta komunikasi dengan keluarga atau orang di sekitarnya” ucap psikolog yang juga istri mantan anggota DPRD Bukittinggi, H. Syahrul, SH (2009-2014).

Baca Juga  Mengenal Pasal 303 KUHP

“Keluarga patut mewaspadai jika ada anggota keluarga yang memiliki gejala menjadi lebih pendiam, murung dan sering menyendiri atau menarik diri dari lingkungan sosial. Karena bisa jadi itu menjadi gejala awal orang akan melakukan bunuh diri” ungkapnya kepada Bukittinggi dot Info.

“Untuk mencegah kejadian ini terulang lagi, perlu dilakukan berbagai langkah dari semua pihak. Jika memiliki masalah yang terasa sangat berat lakukan langkah-langkah berikut:

  • Mendekatkan diri pada Allah SWT.
  • Harus punya keyakinan bahwa bersama kesulitan ada kemudahan. Tidak ada masalah yg tidak ada jalan keluarnya, selagi kita berdoa dan berusaha.
  • Sharing / bercerita tentang kesulitannya kepada orang terdekat atau yang dipercayai.

Bagi orang orang terdekat atau yang di sekitar:

  • Merangkul orang yang sedang mengalami masalah, jangan malah dihindari. Minimal ajak ia untuk berbincang – bincang tentang masalah yg dihadapi.
  • Hindari sikap melecehkan atau merendahkan.
  • Fokus pada solusi. Mulai dari kekuatan (hal positif) orang yang sedang mengalami masalah tersebut.
fitriani psikolog
Dr. (C) Fitriani F. Syahrul, M.Si., Psikolog

Diharapkan agar tetangga dan pemerintah di wilayah setempat (RT/RW) lebih peduli terhadap warganya. Semoga kita semua selalu dilindungi Allah SWT dan kejadian bunuh diri ini tidak terjadi lagi, amiin” tutupnya. (Angah)