BisnisDaerah

M. Kasmir Selalu Tampil Sederhana dan Sempat Marah Dijadikan Sebagai 5 Orang Terkaya Di Sumbar

Lubuk Basung, BDI – Haji Muhammad Kasmir adalah nama yang cukup dikenal di Sumatera Barat. Pengusaha yang berasal dari Lubuk Basung Kabupaten Agam ini pernah dinobatkan sebagai 5 orang terkaya di Sumatera Barat. Walaupun memiliki perusahaan alat berat terbesar di Asia, M. Kasmir ternyata selalu tampil sederhana dalam berbagai acara.

Pemilik PT Uniteda Arkato kelahiran 13 Juni 1952 ini ternyata bukanlah seorang sarjana. Beliau hanya seorang tamatan sekolah teknik (STM N) di Bukittinggi (sekarang SMK N 1 Bukittinggi). Setelah menamatkan pendidikannya di STM, Haji Kasmir memulai petualangan suksesnya dengan merantau. Tidaklah mudah jalan yang ditempuhnya untuk menjadi sukses.

Awal mula bekerja di alat berat, dia memulai profesinya menjadi seorang Pembantu Mekanik. Secara bertahap dia belajar dan mengumpulkan ilmu dibidang alat berat. Lambat laun posisinya di pekerjaan naik ke posisi yang semakin tinggi.

m kasmir arkato

Pada akhirnya, Kasmir memilih keluar dari tempat bekerjanya dan memberanikan diri menjadi “calo” penyewaan alat berat. Dengan semua bekal ilmu yang telah didapatkan, H. Kasmir mendatangi berbagai perusahaan menawarkan penyewaan alat berat.

Ada satu cerita menarik ketika M. Kasmir mendatangi orang Jepang untuk menawarkan alat berat. Dengan penuh percaya diri dia menawarkan alat berat dengan mengatakan kalau dirinya adalah direktur perusahaan. Setelah terjadi kesepakatan, Kasmir meminjam alat berat ke perusahaan lain dan mengambil keuntungan dari selisih harga sewa.

Baca Juga  Dapat Dukungan Penuh Dari Semua Lapisan Masyarakat Nagari Persiapan Koto Tangah Lamo, Nelmayetti: Kami Siap 100% Untuk Definitif

Setelah alat digunakan beberapa hari, terjadi kendala pada alat yang dipinjam. Orang Jepang tersebut lalu mengontak M. Kasmir untuk menanyakan perbaikan alat tersebut. Saat itu, Kasmir sendiri datang langsung untuk memperbaiki alat yang bermasalah.

Dengan kagumnya penyewa alat mengatakan “luar biasa, kemaren anda direkturnya, sekarang anda juga menjadi montirnya”.

Mendirikan PT Uniteda Arkato saat itu juga tidak gampang bagi H. Kasmir. Dengan keterbatasan pengetahuannya, H. Kasmir justru mendatangi percetakan untuk membuat kartu nama atas nama perusahaan miliknya.

jurusan alat berat SMK

Hingga pada satu kali, H. Kasmir harus berurusan dengan klien yang menggunakan sistem pembayaran Giro Bank. H. Kasmir sempat bingung karena tidak mengerti apa itu Giro. Namun dengan sikap pantang menyerah dan tidak ingin namanya jatuh di mata klien, H. Kasmir tetap menerima pembayaran klien.

Setelah menerima pembayaran, H. Kasmir mendatangi Bank untuk mencairkan uangnya. Namun pihak bank mengatakan kalau legalitas yang berikan belum sah sebagai sebuah perusahaan.

Beruntungnya pihak bank justru memberitahukan cara dan langkah-langkah mengurus pendirian perusahaan kepada M. Kasmir, dia langsung melakukan langkah-langkah yang telah ditunjukkan tersebut.

Setelah selesai pendirian perusahaan yang memakan waktu cukup lama, M. Kasmir kembali lagi ke bank untuk mencairkan uangnya.

M kasmir arkato

Bertahun-tahun berlalu, akhirnya perusahaan M. Kasmir berkembang menjadi perusahaan alat berat terbesar di Asia. Predikat ini bukanlah klaim pribadi, namun diberikan oleh perusahaan pembuat alat berat dari Finlandia.

Baca Juga  Perayaan Khatam Iqra' TK Baso Berlangsung Meriah

M. Kasmir bercerita kepada kami, bahwa dulu pernah beberapa orang wartawan mendatangi rumahnya untuk melakukan wawancara. Namun karena satu dan lain hal, beliau menolak dan wartawan tersebut pergi. Ternyata si wartawan mencoba mencari informasi tentang dirinya dan PT Uniteda Arkato dari situs pencari Google.

Dengan semua data yang mereka dapatkan di Google, ternyata mereka menulis artikel tentang 5 orang terkaya di Sumatera Barat dan memasukkan namanya menjadi salah satunya.

H. Kasmir kaget dan sempat mendatangi serta marah kepada wartawan tersebut. Dengan santainya wartawan mengatakan

“Kalau bapak tidak percaya, sini kami kasih tahu datanya”

Lalu wartawan membuka laman Google dan mengetikkan namanya dan perusahaannya. Lalu wartawan berkata
“jumlah alat berat punya bapak saja dari yang muncul disini sekarang sudah lebih dari 1.000 unit”

H. Kasmir kaget, karena selama ini tidak pernah menghitung berapa jumlah alat berat yang sudah dibelinya. Akhirnya H. Kasmir menghubungi Manager Alat untuk meminta data semua alat berat miliknya. Ternyata benar jumlahnya sudah lebih dari 1200 unit waktu itu.

“Selama ini saya hanya memiliki ambisi tiap bulan harus membeli alat baru dan tidak pernah saya menghitung jumlahnya. Ternyata wartawan lebih jeli daripada saya” ucap M. Kasmir kepada tim Portal.

Dengan semua kekayaan yang telah dimilikinya sekarang, ternyata tidak membuat H. Kasmir menjadi “kacang lupa pada kulitnya”. Kecintaannya kepada almamaternya tidak pernah luntur. Terbaru bahkan M. Kasmir memberikan satu unit alat berat untuk SMK. N 1 Bukittinggi, sehingga sekolahnya bisa membuka jurusan Alat Berat.

Baca Juga  Rayakan Bhakti Adhyaksa ke 62, Kejaksaan Ungkap Capaian dan Gelar Lomba Karya Tulis Ilmiah

Untuk diketahui, harga satu unit alat berat yang diberikan oleh H. Kasmir kepada SMK. N 1 Bukittinggi adalah $.60.000 USD atau setara dengan 1 miliar lebih. Angka tersebut tentu tidak memungkinkan bagi pihak sekolah untuk mengeluarkan dana membeli alat tersebut. (Angah)