Politik

Merasa Selalu Diserang, Herman Sofyan: Saya Akan Tempuh Jalur Hukum

Bukittinggi – Beberapa waktu belakangan ini beredar sebuah postingan tentang anggota DPRD Bukittinggi Herman Sofyan, SE yang diberhentikan oleh Partai Gerindra dan dikatakan tersangkut masalah temuan BPK. Merasa postingan tersebut sebagai tindakan “Mutilasi Karakter”, Herman Sofyan memberikan klarifikasi kepada awak media yang bertempat di Rumah Gadang Lubuak Rang Kayo Pintu Kabun (21/05).

Didampingi kuasa hukumnya Zul Fauzi, SH, Herman Sofyan meluruskan isu yang dihembuskan oleh akun tersebut.

“Pertama terkait dengan keluar dari Partai Gerindra, status sebenarnya saya mengundurkan diri. Dan saya telah mengajukan pengunduran diri dari partai pada tanggal 2 Mei lalu. Surat pengunduran diri langsung saya alamatkan ke rumah Prabowo Subianto” jelas Herman Sofyan.

“Setelah mengajukan pengunduran diri, saya sempat diundang untuk pertemuan virtual dengan MKP Gerindra, awalnya jam 15.30 saya sudah hadir, namun tiba-tiba akses saya ditutup sehingga saya tidak bisa mengetahui apa yang dibicarakan dalam pertemuan tersebut, tetapi saya sudah sempat melihat siapa saja yang hadir” lanjut Herman Sofyan.

“Setelah menunggu hingga jam 16.44 akses saya tidak juga dibuka, akhirnya saya keluar dari pertemuan tersebut. Esok harinya saya mendengar kabar bahwa saya telah diberhentikan oleh partai. Harusnya, dalam praktek hukum jika dalam pemanggilan pertama saya tidak bisa hadir, ada pemanggilan kedua dan ketiga, dan jika dalam tiga pemanggilan saya tidak hadir baru bisa dibuat keputusan. Ini kenyataannya saya hadir tapi akses saya ditutup” lanjutnya.

Baca Juga  Efek Deklarasi Anies Baswedan Menjalar Hingga ke Bukittinggi

“Selanjutnya terkait isu yang dihembuskan terkait nama saya tersangkut temuan BPK dan hingga saat ini belum mengembalikan ke kas daerah, itu pencemaran. Kenyataannya yang tersangkut temuan BPK tersebut tidak saya sendiri. Ada beberapa orang dan kewajibannya adalah mengembalikan hasil temuan kelebihan bayar tersebut ke kas daerah. Saya sudah mengangsur pengembalian tersebut. Namun karena kondisi, saya baru mengangsur sekitar 40% dari total yang harus dikembalikan” lanjutnya lagi.

“Setelah diamati akun yang memposting hal tersebut, terlihat sepertinya akun tersebut memang dibuat khusus untuk menyerang saya. Sejak postingan tersebut beredar, di akun itu hanya ada 1 postingan tersebut hingga hari ini. Postingan itu juga sudah disebarkan oleh beberapa akun lainnya termasuk akun dengan jumlah follower banyak” sambungnya.

“Sebenarnya tidak hanya kali ini saya dapat tekanan di media sosial. Sejak beberapa waktu lalu saya sudah merasakannya. Bahkan ada akun-akun yang saya tidak kenal, yang menghubungi saya lewat chat. Sampai saya ajak bertemu langsung. Namun yang bersangkutan tidak berani bertemu dengan saya” timpalnya.

“Sejak awal saya dianggap bermasalah di Gerindra, hingga hari ini saya selalu mendapatkan banyak serangan dan tekanan-tekanan. Tapi saya tidak pernah membalas karena saya masih menghargai partai Gerindra. Partai yang saya sendiri ikut merintisnya berdiri di Sumatera Barat ini. Bahkan dulu awal merintisnya, selama 24 tahun di Aur Kuning menempati tempat saya dan tidak membayar sewa sama sekali. Tapi sekarang saya mendapatkan perlakuan yang tidak mengenakkan seperti ini” ucap Herman Sofyan.

Baca Juga  Presiden PKS Resmikan Markas Dakwah dan Pemenangan PKS AMIN Bukittinggi

“Saya akan tempuh jalur hukum terkait pendiskreditan nama saya. Nanti melalui kuasa hukum saya yang akan mengurusnya” tutup Herman Sofyan.

Sementara, kuasa hukum Herman Sofyan  Zul Fauzi, SH menjelaskan akan mempelajari kasus ini.

“Seperti pencemaran nama baik di media sosial, mungkin bisa tersangkut ke Undang-undang ITE dan nanti juga akan kita pelajari hal-hal lain mungkin berkait dengan masalah hukum” ucap Zul Fauzi. (Angah)